Kisah-kisah berikut adalah beberapa kisah mereka yang mencapai prestasi melalui keteguhan hati untuk terus maju.
Albert Einstein, sang genius yang merupakan manusia terkemuka abad 20 versi Time, ketika kecil karena penyakit dyslexia (semacam penyakit autistik) dianggap guru sekolah dasarnya amat bodoh. Ibunya marah dan membantah. Einstein juga mengalami kegagalan pada testnya ke ETH Zurich, dan akhirnya diterima bersyarat. Dalam kuliah pun ia tertatih-tatih, bahkan Prof. Minkowsky, dosen matematikanya, menjulukinya sebagai anjing bodoh. Dalam usia pertengahan dua puluh tahunan ia seperti ditakdirkan akan hidup biasa-biasa saja. Namun dengan semangat juangnya, pada usia 26 tahun Einstein ternyata berhasil membuktikan dirinya sebagai fisikawan terbaik di abad 20. Diantara karyanya yang paling terkenal adaalah persamaan kesetaraan masa dan energi, teori relativitas dan teori kuantum yang merupakan hukum fundamendal jagat raya. Keingintahuannya akan alam semesta menjadikannya motivasi untuk meraih prestasi.
Sir Issac Newton dilahirkan di keluarga miskin. Ia terlambat memasuki universitas. Usianya tiga tahun lebih tua dibandingkan dengan rata-rata usia mahasiswa saat itu. Dan termasuk mahasiswa kelas dua, yakni mahasiswa yang membayar murah. Ia makan dengan makanan kelas dua yang bahkan kadang-kadang basi. Namun berkat ketekunannya yg luar biasa membuat ia berhasi menduduki posisi pimpinan universitas pada usia 25 tahun. Karya besarnya PRINCIPIA , ia selesaikan pada usia 45 tahun. Karyanya amat banyak dan luas spektrumnya diantaranya geometri dan gerakan benda langit, optik hingga ensiklopedia agama di dunia. Seperti Enstein, kekritisan Newton menjadi motivasi awal untuk mencapai prestasi yg menyejarah.
Jet Li, aktor kungfu ternama kelahiran 1963, dari kecil di tinggal ayahnya menjadi yatim. Karena kemiskinannya yang luar biasa dan didorong keinginan untuk memiliki baju, Jet Li mengikuti latihan wushu dengan amat serius. Kemampuan wushu disertai dengan profesionalisme melejitkannya menjadi artis Hongkong yang amat menggetarkan dan paling sukses di Hollywood lewat penampilannya dalam Kungfu Master dan Once Upon a Time in China. Akhirnya, dengan diawali kenginginan memiliki baju, Jet Li mengukir keberhasilan prestasinya.
Lahir dari keluarga petani miskin di provinsi Kangwon, Korea Selatan. Chung Ju-Yung mulai bekerja keras hingga larut malam sejak usia 14 tahun, sebagai pengantar beras. Akhirnya dengan perjuangan keras dan intuisi pengelolaan keuangan yg baik, tiga tahun kemudian Chung mampu untuk membeli toko milik tuannya dengan uang tabungan. Belum sempat menghasilkan keuntungan, pemerintah tiba-tiba mengeluarkan aturan melarang penjualan beras oleh swasta, akhirnya tokonya ditutup. Bangkrut, Chung bangkit lagi. Dengan uang pinjaman dari temannya ia mendirikan bengkel otomotif. Usahanya maju dan berhasil menjalin kerjasama dengan pihak Angkatan Bersenjata AS di Korea Selatan. Dari usaha bengkel ia merambah bisnis kontruksi, pembangunan jembatan, galangan kapal hingga ke sektor industri manufaktur. Kelompok bisnis Chung kini dikenal dengan nama “Hyundai”. Walaupun tidak mengenal pendidikan formal, Chung berhasil melompat dari status karyawan menjadi majikan.
Walt Disney, sang pencipta kartun Mickey Mouse dan Donald Duck, mengalami kepahitan yang sangat saat kartun-kartun pertamanya ditolak untuk diterbitkan berbagai penerbit. Namun ia terus berjuang dengan gigih sehingga kini nama Disney identik dengan dunia entertainment anak. Bahkan mimpi Disney tentang taman dunia ajaib menjadi kenyataan sebagai Disney World (Bila Anda mampu memimpikannya. Anda mampu mewujudkannya).
Ada juga tokoh-tokoh seperti Thomas Edison, penemu 1093 paten yang dianggap sangat-sangat bodoh ketika kecil. Henry Ford, si anak muda dengan mimpi besarnya, berhasil membuat mobil yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang sebelumnya hanya dimiliki orang-orang kaya. Dan ia mampu mewujudkan impiannya sejak umur 12 tahun lewat garasinya. Bill Gates yang sadar bahwa hak cipta produk perangkat lunak bisa menghasilkan jutaan bahkan milliaran dollar yang membuatnya menjadi orang terkaya didunia. Dengan keyakinannya ia menyatakan kelak akan ada komputer personal disetiap meja didunia dan prediksinya terbukti, dengan perusahan Microsoftnya ia mampu menguasai 80 % komputer pribadi di seluruh dunia. Selain itu masih banyak tokoh dunia lainnya yang menapaki kesuksesannya dari bawah.
Indonesia pun punya figur Soekarno yang memimpikan Indonesia merdeka dan dituliskannya dalam buku Di bawah bendera Revolusi. Dalam pidatonya ia berkata “Saya pergi tidur dengan pikiran untuk merdeka, Saya bangun dengan pikiran untuk merdeka, dan saya akan mati dengan cita‐cita untuk merdeka didalam dadaku”. Atau kisah-kisah sukses tokoh indonesia sekarang seperti Ir. Ciputra dengan bisnis propertinya, Habibie dengan kejeniusannya mengenali kerusakan pesawat terbang sehingga dijuluki Mr. Cracker, Johanes Surya yang berhasil merubah fisika menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mampu membanggakan Indonesia di pentas dunia dan yang lainnya.
Yang bisa kita ambil dari kesuksesan tokoh-tokoh tersebut adalah sikap dan semangat mereka untuk mewujudkan cita-cita dan mimpi yang hanya akan bisa kita raih dengan usaha dan kerja keras. Visi, motivasi, dan keyakinan yang kuat dari dalam diri mereka sanggup membangkitkan hasrat, yang pada akhirnya membuat mimpi-mimpi mereka terwujud. Mimpi-mimpi mereka sanggup memunculkan ambisi yang mendorong mereka menerjang rintangan dan segala keterbatasan yang mereka miliki. So...Jangan Berhenti Bermimpi.
(Dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar