Spoiler for baca dulu gan:
Si Ayah yang masih anak-anak, Alfie Patten, mengakui dia tidak tahu berapa biaya untuk melahirkan anaknya : “Kayaknya mahal” ujarnya.
Dengan tampang baby-face-nya, Alfie yang masih berusia 13 terlihat seperti anak usia 8 tahun dan telah menjadi ayah seminggu lalu ketika pacarnya Chantelle Steadman melahirkan anaknya – Maisie Roxanne – dengan berat 7 pound 3 ons.
Dia menceritakan bagaimana dia dan pacarnya Chantelle (15 tahun) memutuskan untuk menolak aborsi setelah diketahui pacarnya itu hamil.
Alfie yang masih berusia 13 tahun menjadi salah satu dari ayah termuda di Inggris setelah pacarnya melahirkan bayi permpuannya hari Senin. “Aku pikir akan menyenangkan mempunyai seorang bayi” ujar anak laki-laki ini.
“Aku tidak memikirkan bagaimana kami membiayainya. Aku benar-benar tidak persiapan uang. Ayahku hanya kadang-kadang memberiku 10 pounds”
Alfie, yang tingginya cuma 4ft, menambahkan: “Saat mamaku tahu, Aku pikir aku kan mendapat masalah besar. Tapi kami menginginkan bayi itu hanya saja kami takut rekasi dari orang-orang.”
“Aku tidak tahu bagaimana itu menjadi seorang ayah. Tapi aku akan berusaha sebaik-baiknya dan merawatnya”
Cerita Alfie yang diekspos oleh The Sun ini kontan memicu perdebatan besar di Inggris. David Cameron – pimpinan Tory – mengatakan: “Saat pagi ini aku melihat gambar-gambar ini, aku mengkhawatirkan saat ini di Inggris anak-anak akan melahirkan anak-anak pula.”
“Aku harap anak-anak ini tumbuh dalam lingkungan keluarga yang bertanggung jawab tetapi kenyataannya tidak seperti itu.”
PM Gordon Brown menolak berkomentar langsung soal ini tetapi dikatakan penting agar pemerintah bisa bertindak untuk mencegah kehamilan pada anak-anak remaja.
Ayah Alfie, Dennis, menceritakan bagaimana anaknya itu tidak mengerti sulitnya situasi yang dihadapi – tetapi kelihatan seperti putus aja untuk menjadi ayah yang harus bertanggung jawab.
Alfie ingin menjadi yang pertama untuk menggendong Maisie setelah proses persalinannya. Dengan lemah lembut dia mencium bayinya dan memberinya sebotol susu.
Dennis ayahnya , 45, mengatakan: “Dia biasanya duduk-duduk saja di rumah main Playstation. Tapi sekarang tiap hari dia di rumah sakit.”
Kehamilan Chantelle terjadi setelah dia dan Alfie – masih 12 tahun waktu itu – tidur bersama dan melakukan sex dengan tanpa kontrasepsi apapun.
Mereka baru menyadari kehamilan Chantelle setelah kandungannya berumur 12 minggu. Tetapi mereka merahasiakannya hingga enam minggu kemudian ketika Penny, 38 tahun, ibu Chantelle, curiga melihat badan anaknya yang melar dan menanyakannya pada anaknya.
Setelah itu keluarga Alfie mengkhawatirkan bahwa nantinya Alfie akan dikeluarkan dari sekolah
Chantelle melahirkan Maisie hari Senin malam setelah persalinan selama 5 jam di Eastbourne Hospital, Sussex Timur. Malam sebelumnya dia mengatakan pada The Sun: “Aku kelelahan setelah melahirkan. Gugup sekali saat memasuki ruang persalinan tapi setelahnya aku merasa sangat gembira.”
Chantelle menceritakan bagaimana awalnya dia merasakan sakit perut yang aneh. “Aku dan Alfie pergi ke dokter dan dokter menanyakan apakah kami melakukan sex? Aku menjawab ya dan dia mengatakan bahwa aku harus melakukan test kehamilan. Lalu dokter itu mengatakan bahwa aku hamil. Aku mulai menangis dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan.”
“Dia mengatakan agar aku menceritakan pada mama, tapi aku takut sekali.”
“Kami tidak berpikir untuk minta bantuan orangtua. Aku pikir orang tidak akan berpikir untuk menceritakan pada orangtuanya jika mengalami hal yang sama. Bisa-bisa orangtua kita akan membunuh kita.”
Penny baru mengetahuinya setelah membelikan Chantelle sebuah T-shirt yang menampakkan perutnya yang makin membesar.
Chantelle mengakui dia dan Alfie -keduanya disupport oleh orang tuanya – akan dihukum karena kesalahan ini. Dia mengatakan: “Kami tahu kami membuat kesalahan tapi aku tidak ingin merubahnya saat ini. Kami akan berusaha menjadi orangtua yang baik.”
“Aku sudah memulai sebuah kelas di gereja dan aku akan melakukan sesuatu untuk membantu ibu-ibu muda lainnya.”
“Aku akan menjadi ibu yang baik dan juga Alfie akan menjadi ayah yang hebat pula.”
Mereka tinggal bersama Penny, ayah Chantelle, Steve (43), yang pengangguran, bersama 5 saudaranya di rumah kontrakan di Eastbourne. Alfie yang tinggal di pinggiran kota bersama ibunya Nicola, 43, menghabiskan waktunya di rumah keluarga Steadman.
Dia diijinkan bermalam dan bahkan menaruh seragam sekolahnya di situ jadi dia bisa langsung berangkat sekolah keesokan harinya.
Ayah Alfie, yang telah bercerai dari Nicola, percaya bahwa anaknya dalam keadaan ketakutan. Katanya: “Semua orang memberitahukan padanya banyak hal dan itu terus menjadi pikirannya. Dia belum mengerti apa artinya ada bayi di sisinya dan tidak mampu menjelaskan perasaannya. Yang dia tahu adalah mama dan papa akan membantunya.”
“Ketika Anda menyebut soal uang matanya akan menerawang jauh. Chantelle pun menyerahkan semuanya pada mama papanya. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi.”
Dennis, yang bekerja di sebuah perusahaan perbaikan kendaraan, menggambarkan Alfie sebagai anak kecil seperti anak laki-laki lain seusianya.
Katanya: “Dia senang main game komputer, menyukai Manchester United.” Dennis, ayah dengan 9 anak, sedikit shock mengetahui anaknya telah menjadi ayah juga.
“Ketika aku berbicara padanya, dia mulai menangis. Dia bilang itu adalah kali pertamanya melakukan sex, dia tidak mengerti apa yang dilakukannya dan apa akibat yang akan ditimbulkannya.”
“Aku akan bicara lagi padanya. Mungkin sudah terlambat tapi dia harus mengerti supaya tidak ada bayi berikutnya lagi.”
Ibu Chantelle mengatakan: “Aku berbicara pada Chantelle bahwa sangat menyenangkan memiliki seorang bayi tapi ini tentu saja ceritanya agak lain. Kami juga punya 5 anak, jadi ini bicara soal biaya yang tidak sedikit. Tapi kami adalah satu keluarga dan bersama-sama akan menghadapinya. Bagaimanapun juga dia adalah anakku. Aku mencintainya dan dia tidak menginginkan apapun.”
Michael Aston, dari organisasi anti-aborsi LIFE, berkata: “Kami sangat menghargai keberanian mereka untuk melahirkan anak mereka ke dunia.”
“Pada saat yang sama perilaku sex bebas yang berlebihan dari anak-anak menunjukkan kebijakan pendidikan seks yang bebas bertanggung jawab itu tidak berhasil.”
Saat ini kepolisian Sussex dan lembaga anak-anak lokal mengatakan mereka telah menginvestigasi kasus ini dan akan terus memberikan support untuk orangtua-orangtua muda.
Ayah termuda di Inggris diketahui adalah Sean Stewart. Dia menjadi ayah pada usia 12 tahun ketika gadis tetangganya Emma Webster melahirkan bayinya di Sharnbrook, Bedford, tahun 1998. Mereka berpisah 6 bulan kemudian.
sumber: http://samudro.wordpress.com/2009/10...muda-di-dunia/
Dengan tampang baby-face-nya, Alfie yang masih berusia 13 terlihat seperti anak usia 8 tahun dan telah menjadi ayah seminggu lalu ketika pacarnya Chantelle Steadman melahirkan anaknya – Maisie Roxanne – dengan berat 7 pound 3 ons.
Dia menceritakan bagaimana dia dan pacarnya Chantelle (15 tahun) memutuskan untuk menolak aborsi setelah diketahui pacarnya itu hamil.
Alfie yang masih berusia 13 tahun menjadi salah satu dari ayah termuda di Inggris setelah pacarnya melahirkan bayi permpuannya hari Senin. “Aku pikir akan menyenangkan mempunyai seorang bayi” ujar anak laki-laki ini.
“Aku tidak memikirkan bagaimana kami membiayainya. Aku benar-benar tidak persiapan uang. Ayahku hanya kadang-kadang memberiku 10 pounds”
Alfie, yang tingginya cuma 4ft, menambahkan: “Saat mamaku tahu, Aku pikir aku kan mendapat masalah besar. Tapi kami menginginkan bayi itu hanya saja kami takut rekasi dari orang-orang.”
“Aku tidak tahu bagaimana itu menjadi seorang ayah. Tapi aku akan berusaha sebaik-baiknya dan merawatnya”
Cerita Alfie yang diekspos oleh The Sun ini kontan memicu perdebatan besar di Inggris. David Cameron – pimpinan Tory – mengatakan: “Saat pagi ini aku melihat gambar-gambar ini, aku mengkhawatirkan saat ini di Inggris anak-anak akan melahirkan anak-anak pula.”
“Aku harap anak-anak ini tumbuh dalam lingkungan keluarga yang bertanggung jawab tetapi kenyataannya tidak seperti itu.”
PM Gordon Brown menolak berkomentar langsung soal ini tetapi dikatakan penting agar pemerintah bisa bertindak untuk mencegah kehamilan pada anak-anak remaja.
Ayah Alfie, Dennis, menceritakan bagaimana anaknya itu tidak mengerti sulitnya situasi yang dihadapi – tetapi kelihatan seperti putus aja untuk menjadi ayah yang harus bertanggung jawab.
Alfie ingin menjadi yang pertama untuk menggendong Maisie setelah proses persalinannya. Dengan lemah lembut dia mencium bayinya dan memberinya sebotol susu.
Dennis ayahnya , 45, mengatakan: “Dia biasanya duduk-duduk saja di rumah main Playstation. Tapi sekarang tiap hari dia di rumah sakit.”
Kehamilan Chantelle terjadi setelah dia dan Alfie – masih 12 tahun waktu itu – tidur bersama dan melakukan sex dengan tanpa kontrasepsi apapun.
Mereka baru menyadari kehamilan Chantelle setelah kandungannya berumur 12 minggu. Tetapi mereka merahasiakannya hingga enam minggu kemudian ketika Penny, 38 tahun, ibu Chantelle, curiga melihat badan anaknya yang melar dan menanyakannya pada anaknya.
Setelah itu keluarga Alfie mengkhawatirkan bahwa nantinya Alfie akan dikeluarkan dari sekolah
Chantelle melahirkan Maisie hari Senin malam setelah persalinan selama 5 jam di Eastbourne Hospital, Sussex Timur. Malam sebelumnya dia mengatakan pada The Sun: “Aku kelelahan setelah melahirkan. Gugup sekali saat memasuki ruang persalinan tapi setelahnya aku merasa sangat gembira.”
Chantelle menceritakan bagaimana awalnya dia merasakan sakit perut yang aneh. “Aku dan Alfie pergi ke dokter dan dokter menanyakan apakah kami melakukan sex? Aku menjawab ya dan dia mengatakan bahwa aku harus melakukan test kehamilan. Lalu dokter itu mengatakan bahwa aku hamil. Aku mulai menangis dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan.”
“Dia mengatakan agar aku menceritakan pada mama, tapi aku takut sekali.”
“Kami tidak berpikir untuk minta bantuan orangtua. Aku pikir orang tidak akan berpikir untuk menceritakan pada orangtuanya jika mengalami hal yang sama. Bisa-bisa orangtua kita akan membunuh kita.”
Penny baru mengetahuinya setelah membelikan Chantelle sebuah T-shirt yang menampakkan perutnya yang makin membesar.
Chantelle mengakui dia dan Alfie -keduanya disupport oleh orang tuanya – akan dihukum karena kesalahan ini. Dia mengatakan: “Kami tahu kami membuat kesalahan tapi aku tidak ingin merubahnya saat ini. Kami akan berusaha menjadi orangtua yang baik.”
“Aku sudah memulai sebuah kelas di gereja dan aku akan melakukan sesuatu untuk membantu ibu-ibu muda lainnya.”
“Aku akan menjadi ibu yang baik dan juga Alfie akan menjadi ayah yang hebat pula.”
Mereka tinggal bersama Penny, ayah Chantelle, Steve (43), yang pengangguran, bersama 5 saudaranya di rumah kontrakan di Eastbourne. Alfie yang tinggal di pinggiran kota bersama ibunya Nicola, 43, menghabiskan waktunya di rumah keluarga Steadman.
Dia diijinkan bermalam dan bahkan menaruh seragam sekolahnya di situ jadi dia bisa langsung berangkat sekolah keesokan harinya.
Ayah Alfie, yang telah bercerai dari Nicola, percaya bahwa anaknya dalam keadaan ketakutan. Katanya: “Semua orang memberitahukan padanya banyak hal dan itu terus menjadi pikirannya. Dia belum mengerti apa artinya ada bayi di sisinya dan tidak mampu menjelaskan perasaannya. Yang dia tahu adalah mama dan papa akan membantunya.”
“Ketika Anda menyebut soal uang matanya akan menerawang jauh. Chantelle pun menyerahkan semuanya pada mama papanya. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi.”
Dennis, yang bekerja di sebuah perusahaan perbaikan kendaraan, menggambarkan Alfie sebagai anak kecil seperti anak laki-laki lain seusianya.
Katanya: “Dia senang main game komputer, menyukai Manchester United.” Dennis, ayah dengan 9 anak, sedikit shock mengetahui anaknya telah menjadi ayah juga.
“Ketika aku berbicara padanya, dia mulai menangis. Dia bilang itu adalah kali pertamanya melakukan sex, dia tidak mengerti apa yang dilakukannya dan apa akibat yang akan ditimbulkannya.”
“Aku akan bicara lagi padanya. Mungkin sudah terlambat tapi dia harus mengerti supaya tidak ada bayi berikutnya lagi.”
Ibu Chantelle mengatakan: “Aku berbicara pada Chantelle bahwa sangat menyenangkan memiliki seorang bayi tapi ini tentu saja ceritanya agak lain. Kami juga punya 5 anak, jadi ini bicara soal biaya yang tidak sedikit. Tapi kami adalah satu keluarga dan bersama-sama akan menghadapinya. Bagaimanapun juga dia adalah anakku. Aku mencintainya dan dia tidak menginginkan apapun.”
Michael Aston, dari organisasi anti-aborsi LIFE, berkata: “Kami sangat menghargai keberanian mereka untuk melahirkan anak mereka ke dunia.”
“Pada saat yang sama perilaku sex bebas yang berlebihan dari anak-anak menunjukkan kebijakan pendidikan seks yang bebas bertanggung jawab itu tidak berhasil.”
Saat ini kepolisian Sussex dan lembaga anak-anak lokal mengatakan mereka telah menginvestigasi kasus ini dan akan terus memberikan support untuk orangtua-orangtua muda.
Ayah termuda di Inggris diketahui adalah Sean Stewart. Dia menjadi ayah pada usia 12 tahun ketika gadis tetangganya Emma Webster melahirkan bayinya di Sharnbrook, Bedford, tahun 1998. Mereka berpisah 6 bulan kemudian.
sumber: http://samudro.wordpress.com/2009/10...muda-di-dunia/
Spoiler for gambarnya gan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar